29 November 2024   |   (Jak Tv)

Presiden Prabowo Kembali Gelar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Usai Lawatan 6 Negara

Share

JAKARTA, 29 November 2024 - Presiden Prabowo Subianto akan menggelar Sidang Kabinet di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat sore, 29 November 2024. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengkonfirmasi rencana Prabowo memimpin rapat paripurna ini.

“Direncanakan nanti sore ada sidang kabinet. Untuk (substansi) agendanya tunggu nanti ya,” ujar Hasan.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi membenarkan bahwa mereka mendapat undangan untuk Sidang Kabinet. Rapat paripurna itu akan digelar sekitar pukul 15.00 WIB. 

Budi Arie tidak merinci ketika ditanya apa yang akan dibahas dalam rapat yang diikuti oleh anggota Kabinet Merah Putih itu. 

“Arahan umum (kebijakan pemerintah),” ucap Ketua Umum Kelompok Relawan Projo.

Sore ini merupakan yang ketiga untuk Sidang Kabinet Pemerintahan Prabowo. Kepala negara menggelar rapat paripurna perdana di Ruang Sidang Kabinet, Jakarta, pada Rabu, 23 Oktober 2024 lalu.

Sidang Kabinet kedua digelar pada 6 November 2024, sebelum Prabowo bertolak ke luar negeri selama lebih dari dua pekan. Dalam rapat tersebut, Jenderal TNI Purnawirawan ini menyampaikan pengarahan terkait rencana kunjungannya ke sejumlah negara, serta berbagai arahan penting yang perlu diperhatikan selama ia berada di luar negeri. Kepala negara mengunjungi Cina, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris, dan Uni Emirat Arab pada 8 hingga 24 November 2024.

Kepada jajarannya, Prabowo mengingatkan pentingnya komunikasi secara aktif dan terbuka selama ia berada di luar negeri. Melalui teknologi modern, Kepala Negara memastikan bahwa koordinasi dapat terus berlangsung melalui konferensi video.

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kerja kolegial di dalam kabinet untuk mencapai tujuan bersama bagi kesejahteraan rakyat. Ia berharap agar hubungan antarlembaga di pemerintahannya dapat dijalankan dengan semangat kesetaraan dan menjauhkan diri dari pola komunikasi yang protokoler dan feodal.

“Kita ini adalah kolega, kita mengabdi sama-sama ke rakyat. Saya menduduki posisi mungkin bisa dianggap pemimpin daripada tim kita. Memang saya mandataris, saya menerima mandat dari rakyat bersama saudara wakil presiden, tapi kita adalah sama dalam kewajiban, tanggung jawab kita kepada rakyat,” pungkas Presiden.

Share