11 October 2022   |   (Jak Tv)

Anies Luncurkan TPST Bantar Gebang, Klaim Sulap 3.000 Ton Sampah Jadi Bahan Bakar

Share

Gubernur DKI Jakrta Anies Baswedan meluncurkan fasilitas pengelolaan sampah landfill mining dan refused-derived fuel (RDF) Plant Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Pengelolaan berbasis RDF ini diklaim Anies menjadi yang terbesar dan pertama di Indonesia.

"Kita sekarang sampai kepada babak baru di TPST Bantargebang. Semula yang dipandang sebagai TPA sekarang menjadi tempat untuk pengolahan dan percontohan yang nanti akan jadi rujukan untuk seluruh Indonesia," kata Anies saat pembukaan awal (soft opening) proyek pengolahan sampah di TPST Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10/2022).

Anies menjelaskan TPST Bantargebang secara bertahap mampu mengolah hingga maksimal 3.000 ton sampah per hari menjadi RDF. Sebagai tahap awal, lanjut Anies, TPST Bantargebang ditargetkan mengolah masing-masing 1.000 ton sampah baru dan 1.000 ton tumpukan sampah lama menjadi sekitar 700-750 ton RDF per hari.

“Dengan pengolahan sampah itu, tumpukan sampah di TPST Bantargebang dapat dikurangi secara bertahap mengingat jumlah sampah dari Jakarta yang dikirim ke TPST itu mencapai sekitar 7.500 ton per hari yang diangkut sekitar 1.200 truk” ujar Anies

Menurut Anies fasilitas ini dapat merubah paradigm masyarakat terkait tingkat hilir pengelolaan sampah yang kini diolah menjadi kebutuhan energi. Sejauh ini, terdapat 2 perusahaan yang akan memanfaatkan RDF hasil pengelolaan sampah ini.

"Kita berharap proyek ini tubnas dia akan bisa bukan saja memfasilitasi kebutuhan energi yang sekarang. Alhamdulillah sudah ada off take care-nya dari Indocement dan SBI tetapi juga ini adalah sebuah tempat yang publik bisa mendapatkan pengetahuan pendidikan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto menjelaskan, Indocement menyatakan siap membeli 550 ton per hari. Sedangkan SBI akan memanfaatkan sebesar 150 ton RDF per hari.

"Berkaitan dengan harga jual RDF saat ini sedang dikaji DLH yang juga mempertimbangkan harga batu bara serta kualitas RDF terhadap batu bara untuk industri semen," kata Asep.

Sampah tersebut diolah di tempat pengolahan RDF pada lahan seluas 7,4 hektare yang dibangun sepak Februari 2022 ditargetkan rampung pada Desember 2022 dan beroperasi penuh pada Januari 2023. Saat ini, lanjut Asep, pembangunan fasilitas itu sudah mencapai 82 persen.

Asep menambahkan, fasilitas pengelolaan sampah RDF itu menelan anggaran sekitar Rp 1 triliun menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 456,3 miliar dan sebesar Rp 613,9 miliar dari APBD DKI 2022. (Her/Arb)

 

Anda juga bisa saksikan berita-berita pilihan lainnya di jaktv official

 

 

Share