BEKASI, 3 September 2024 - Menilik sejarah kota Bekasi, julukan kota patriot itu mengakar dari kegigihan perjuangan rakyat Bekasi melawan penjajah. dalam peristiwa Resolusi Rakyat Bekasi pada 17 Januari 1950, rakyat Bekasi menolak penetapan nama wilayah yang diberikan pemerintahan colonial Belanda yakni Kabupaten Jatinegara. rakyat Bekasi mengajukan usul kepada pemerintah untuk mengubah nama Kabupaten Jatinegara menjadi Kabupaten Bekasi. Perubahan ini disahkan dalam peristiwa Resolusi Rakyat Bekasi pada 17 Januari 1950.
Dalam Resolusi Rakyat Bekasi, masyarakat tidak hanya meminta perubahan nama, tetapi juga menuntut penyerahan kekuasaan Pemerintah Federal kepada Republik Indonesia.
Mereka menegaskan tidak mengakui pemerintahan lain di Bekasi selain pemerintahan Republik Indonesia. Tuntutan ini juga mencakup pengembalian seluruh wilayah Jawa Barat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sikap tegas dan patriotisme rakyat Bekasi menjadi dasar kuat untuk julukan 'Kota Patriot'.
Bekasi juga dikenal sebagai kota yang banyak memasok pejuang. Rakyat Bekasi tak henti berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Berbagai peristiwa pertempuran kerap terjadi di Bekasi, menunjukkan patriotisme dan keberanian rakyatnya.
Salah satu peristiwa yang mencerminkan hal ini adalah insiden Kali Bekasi. Pada 19 Oktober 1945, sebanyak 90 tentara Jepang yang tiba di Stasiun Bekasi langsung disergap dan dibantai oleh rakyat Bekasi. Mayat mereka dibuang ke Kali Bekasi, membuat air kali berubah warna menjadi merah.
Peristiwa bersejarah ini diabadikan melalui Monumen Kali Bekasi yang berada dekat jembatan rel Kali Bekasi di Jalan Ir H Juanda, Bekasi Selatan. Monumen tersebut memiliki relief yang mengisahkan keberanian pejuang Bekasi melawan tentara pendudukan.
Bekasi juga dikenal sebagai garda terdepan dalam pertempuran melawan penjajah. Para tentara yang berada di Kali Cakung bertugas sebagai garda terdepan, sementara Karawang menjadi garda belakang dalam menjaga kokohnya lini pertahanan.
Sikap patriotisme warga Bekasi saat melawan penjajah inilah yang menjadi cikal bakal sebutan 'Kota Patriot'.
Begitu banyak pertempuran di Bekasi tempo dulu yang menunjukkan semangat tak kenal menyerah dari para pejuangnya.
Bekasi menjadi garda terdepan dalam berbagai pertempuran melawan penjajah.
Para tentara yang berada di Kali Cakung menjadi garda terdepan dalam pertempuran, sementara Karawang termasuk garda belakang dalam menjaga kokohnya lini pertahanan.
Julukan 'Kota Patriot' ini pun tertulis dalam lambang kota Bekasi. Lambang tersebut menampilkan gambar bambu runcing berujung lima yang berdiri tegak, melambangkan semangat patriotisme rakyat Bekasi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara. Lambang ini bukan hanya simbol, tetapi juga cerminan dari jiwa patriotik yang tertanam dalam diri setiap warga Bekasi.
Dilihat dari letak geografis, Kota Bekasi menempati area seluas 210,49 kilometer persegi dan memiliki 12 kecamatan sejak tahun 2020. Di bagian utara dan timur, Kota Bekasi berbatasan dengan Kabupaten Bekasi, di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor, dan di bagian barat berbatasan dengan DKI Jakarta.
Kisah-kisah heroik dan semangat juang rakyat Bekasi inilah yang menjadi dasar dari julukan Kota Patriot, yang kini menjadi ciri khas dan kebanggaan kota tersebut.
Dengan sejarah yang kaya akan perjuangan dan semangat pantang menyerah, Bekasi layak mendapatkan julukan 'Kota Patriot'.
Semangat ini terus hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Bekasi dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menghargai dan mempertahankan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan mereka.