PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil meningkatkan produksi barel minyak per hari (BOPD) menjadi 161,8 ribu di wilayah kerja (WK) Rokan, Riau.
Jumlah produksi itu meningkat meski per 9 Agustus 2022, PHR baru mengelola WK Rokan selama satu tahun. Di tahun sebelumnya, BOPD WK Rokan hanya mencapai 158,7 ribu.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, kenaikan produksi PHR tidak terlepas dari fasilitas pusat kendali operasional dan big data yang diterapkan secara masif dan agresif. Digital & Innovation Center (DICE) ini, disebut Nicke, dapat memantau kegiatan di lapangan secara real time.
"DICE merupakan integrasi dua fasilitas digital PHR, yakni War Room dan Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC)" ujar Nicke di Riau, Senin (8/8/2022).
Nicke Widyawati menyatakan, fasilitas DICE merupakan langkah strategis dari Pertamina dalam mewujudkan operasi yang andal melalui inisiatif Go Digital.
"Fasilitas ini sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, sehingga mendukung pencapaian target produksi,” kata Nicke.
Diketahui, DICE diresmikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Senin (8/8/2022). Dice berlokasi di Komplek PHR Rumbai, Pekanbaru, Riau.
Dikesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip menuturkan, fasilitas DICE dilengkapi 66 layar yang menampilkan data dan informasi dalam bentuk digital dashboard.
Budiman merinci, fasilitas DICE terkait pemantauan aktivitas pengeboran; jadwal pengeboran yang terintegrasi (Integrated Drilling Schedule); penyiapan lokasi pengeboran dan pembangunan fasilitas sumur minyak; serta pengelolaan kegiatan produksi dan perawatan peralatan.
”Di era industri 4.0, industri migas juga harus terus berinovasi melalui penerapan teknologi digital. Efisiensi dan produktivitas kegiatan operasi dapat dicapai dengan pemanfaatan dan pengolahan big data,” ungkap Budiman di Riau, Senin (8/8/2022).
Sementara Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin menyatakan DICE merupakan salah satu wujud semangat Go Collaborative Pertamina untuk mencapai operasi hulu migas yang produktif dan efisien.
"Fasilitas Digital & Innovation Center ini sangat mendukung rencana kerja masif dan agresif di WK Rokan, termasuk program pengeboran 400 hingga 500 sumur pada tahun ini,” ujar Jaffee.
Peningkatan produksi PHR di Rokan, lanjut Jaffee, didukung oleh teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang dimanfaatkan untuk mengatur jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis, perencanaan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien.
"Identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal serta analisa dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal" tambah Jaffee.
Sebagai informasi, tahun 2022, PHR menargetkan pengeboran 400-500 sumur baru.
PHR juga mendata jumlah rig pengeboran pada pertengahan tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 21, dibanding tahun lalu yang hanya mencapai sembilan rig.
PHR menargetkan di akhir tahun 2022 jumlah rig dapat mencapai 27. Sementara jumlah rig kerja ulang dan perbaikan sumur (WO/WS), dari 25 rig saat ini menjadi 32 rig WO/WS. (Ayd/Arb).
Anda juga bisa saksikan berita-berita pilihan lainnya di JakTv News Channel